Batu Aneh Jatuh di Mesir Ini Berisi Silsilah Semesta?


Bebatuan 'alien' antariksa yang jatuh ke Bumi dan ditemukan di padang pasir Mesir, digadang-gadang bisa membuka misteri mengenai bagaimana Tata Surya kita terbentuk.Batu Hypatia -- dinamakan untuk ahli matematika dan astronom perempuan Barat pertama -- mengandung mineral alien atau asing yang tak pernah ada sebelumnya. Demikian seperti dikutip dari News.com.au (15/1/2018).

Para ahli mengatakan benda asing itu mungkin terbentuk pada saat alam semesta masih dalam proses pembentukan awal dan mungkin lebih tua dari Matahari dan planet sekitarnya.Ilmuwan juga sangat senang telah menemukan batu itu. Karena, batu tersebut mengandung senyawa mineral mikro yang tidak ditemukan di tempat lain, baik di Bumi, meteorit, atau komet.

Dan, menurut para pakar, hasil analisis dari batu alien itu bisa -- secara harafiah -- berisi silsilah alam semesta serta menulis ulang sejarah tentang pembentukan jagad raya.

Tak Seperti yang Sebelumnya



Temuan itu dibuat oleh para periset dari University of Johannesburg. Kemudian, para periset menggunakan teknik pemindaian lanjutan untuk menyelidiki strukturnya.Dari hasil pemindaian, terungkap bahwa ukuran asli batu itu memiliki panjang dan lebar hingga beberapa meter.

"Namun, saat melewati atmosfer Bumi, batu itu hancur menjadi pecahan kecil. Dan batu Hypatia adalah satu dari pecahan itu," kata perwakilan tim periset.Batu itu sendiri pun juga kembali terpecah menjadi bagian yang lebih kecil, dengan ukuran sekitar

Anggota tim segera menyadari bahwa struktur dari sebongkah mineral itu -- yang ditemukan di barat daya Mesir pada tahun 1996 -- tidak terlihat seperti sesuatu yang pernah mereka lihat sebelumnya.
Diperkirakan Hypatia adalah fragmen meteor yang telah eksis sebelum Tata Surya kita terbentuk, dan ditangkap oleh gravitasi Bumi jutaan tahun kemudian.

Jan Kramers, profesor yang melakukan studi baru ini, mengatakan, "Yang kita tahu saat ini adalah Hypatia terbentuk di lingkungan yang dingin, mungkin pada suhu di bawah temperatur nitrogen cair di Bumi (-196 Celsius)."Kramers melanjutkan, batu itu juga berasal dari tempat yang jauh, terletak di antara asteroid, Mars, atau Jupiter -- tempat kebanyakan meteorit berasal.


No comments

Powered by Blogger.